Janji yang Padam Sebelum Terang: Kritikan untuk Pemda Lingga atas Gagalnya Realisasi Listrik di Pasir Lulun

Opini254 Dilihat

Oleh: Muhammad Fatur, Mahasiswa Aktivis Lingga

Sudah terlalu lama masyarakat Lingga Utara, khususnya di Desa Persiapan Pasir Lulun, dibiarkan hidup dalam kegelapan. Ironisnya, bukan karena matahari tak lagi bersinar, tapi karena janji pemerintah daerah yang sejak lama padam sebelum sempat menyala.

banner 336x170

Janji yang dulu digaungkan penuh semangat oleh Bupati Lingga tentang pemerataan listrik di pelosok desa, kini hanya tinggal gema kosong yang memantul di ruang kekecewaan rakyat.

Kita semua masih ingat bagaimana pemerintah daerah mengumbar janji akan menuntaskan masalah listrik pedesaan sebagai wujud pembangunan berkeadilan. Tapi apa hasilnya? Warga Pasir Lulun tetap menyalakan pelita minyak di malam hari, sementara pejabat di kantor bupati duduk nyaman di bawah sinar lampu yang terang-benderang. Ketimpangan ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi bentuk nyata dari pengkhianatan terhadap kepercayaan publik.

Bagaimana bisa di era yang disebut “Lingga Bangkit” ini, ada desa yang belum tersentuh listrik? Apakah “bangkit” yang dimaksud hanya slogan kosong tanpa arah? Pemerintah daerah seolah menutup mata terhadap fakta bahwa listrik bukan sekadar kemewahan, tapi kebutuhan dasar untuk hidup layak. Janji tinggal janji, sementara rakyat terus menunggu dalam gelap—gelap secara fisik, dan gelap oleh kebohongan.

Kita, mahasiswa dan anak muda Lingga, menolak diam. Kami muak melihat janji-janji politik yang hanya dijadikan alat pencitraan menjelang pemilu, tanpa realisasi setelah kekuasaan digenggam.


banner 500x204
Baca Juga :   NU Minta Pesantren Tak Terprovokasi Teror Orang Gila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *