Refleksi kaderisasi HMI: Siap Jadi Kader, Tak Siap Berproses?

Opini778 Dilihat

Sebagai pengurus, kita harus berani mengakui bahwa sistem perkaderan perlu terus diperkuat, Pendampingan pasca-LK harus digalakkan, Forum-forum diskusi harus dihidupkan kembali. Proses mentoring, penguatan ideologi, dan keterlibatan kader dalam kegiatan kolektif harus menjadi prioritas.

Kita tidak bisa terus berharap kader akan datang sendiri ke forum jika forum itu sendiri tidak lagi memberi ruang yang hidup. Kita harus ciptakan atmosfer belajar yang menyenangkan, membangun komunitas intelektual yang egaliter, serta memberikan tantangan-tantangan yang membentuk daya tahan.

banner 336x170

Fenomena generasi instan bukan sepenuhnya salah kader. Ia juga refleksi dari kita para pengurus dan alumni yang mungkin terlalu sibuk dalam agenda teknis dan lupa membina secara kultural. HMI tak bisa hanya dibesarkan oleh struktur, tapi oleh kultur. Kultur itulah yang menjaga nyala semangat perkaderan.

Oleh karena itu, tugas kita hari ini bukan sekadar menyelenggarakan LK, tetapi menghidupkan kembali makna perjuangan. Mari kita rawat proses, bukan hanya hasil. Mari kita bentuk kader yang sadar visi, bukan sekadar pengikut. Karena tantangan bangsa ini tak akan selesai dengan kader seremonial. Ia membutuhkan kader sejati: yang siap belajar, siap dibina, dan siap mengabdi.

HMI hari ini butuh generasi yang tidak hanya bangga memakai Gordon HMI, tetapi juga berani memikul beban sejarahnya. Generasi yang tak hanya siap jadi kader, tetapi siap berproses menjadi manusia yang berguna bagi umat dan bangsa. Dan itu hanya bisa lahir dari proses yang panjang, terarah, dan penuh kesadaran.


banner 500x204
Baca Juga :   Rawa Terate Rutin Banjir, Anies Bakal Cek Pabrik Sekitar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *