Mahasiswa dan aktivis kemudian mendesak pemerintah daerah, Bea Cukai, dan aparat penegak hukum untuk:
1. Mengungkap dan Menindak Oknum Terlibat – Melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi dan mengungkap pihak yang terlibat dalam peredaran rokok ilegal.
2. Memperketat Pengawasan Distribusi – Mengoptimalkan pengawasan di pelabuhan, perbatasan, dan jalur distribusi yang rawan menjadi jalur masuk rokok ilegal.
3. Penegakan Hukum yang Konsisten – Memberlakukan sanksi tegas tanpa kompromi kepada semua pihak yang terlibat, baik produsen, distributor, maupun oknum aparat sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Abdurahman menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawal kasus ini dan mendesak langkah konkret dari pihak terkait.
“Jika tidak ada tindakan nyata dalam waktu dekat, kami akan membawa permasalahan ini ke tingkat yang lebih tinggi. Ini bukan hanya soal bisnis ilegal, tetapi juga soal keadilan dan integritas hukum di negeri ini,” pungkasnya.
