Infolingga.com, Lingga – Proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pansimas) di Desa Marok Tua, Kabupaten Lingga, yang dibangun pada 2022 gagal berfungsi.
Akibatnya, warga masih mengalami krisis air bersih dan terpaksa mengandalkan sumur pribadi serta sumur umum untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI ini seharusnya menjadi solusi bagi warga. Namun, hingga kini fasilitas yang telah dibangun tidak bisa dimanfaatkan.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lingga, Deden Trisna Putra, mengakui bahwa proyek tersebut berasal dari anggaran pusat, bukan dari APBD Kabupaten Lingga. Namun, saat ditanya mengenai jumlah anggaran, ia mengaku belum mengetahuinya.
“Terkait anggaran, nanti saya cari informasinya dulu,” ujar Deden saat dikonfirmasi, Rabu (26/03/2025).
Ketua Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kota Tanjungpinang, Budi Prasetyo, menilai proyek ini penuh kejanggalan dan berencana melaporkannya ke aparat penegak hukum (APH).
“Kami akan membuat laporan resmi karena proyek ini gagal total. Seharusnya masyarakat sudah bisa menikmati air bersih, tetapi kenyataannya fasilitas ini tidak bisa dimanfaatkan,” tegas Budi.
Ia juga mengkritik Dinas PU Kabupaten Lingga yang dinilainya kurang maksimal dalam pengawasan.
“Meskipun proyek ini dari pemerintah pusat, Dinas PU Lingga seharusnya tetap mengawasi dan memastikan hasil pembangunannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bukan malah bersikap seolah tidak tahu atau tidak peduli,” tambahnya.
