Infolingga.com, Lingga – Keputusan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lingga untuk merumahkan 110 tenaga honorer berdampak langsung pada pengelolaan kebersihan di daerah tersebut.
Pengurangan tenaga kerja ini menyebabkan layanan kebersihan di beberapa wilayah mengalami perubahan.
Kepala DLH Lingga, Joko, mengakui bahwa kekurangan petugas kebersihan memaksa pihaknya untuk memfokuskan tenaga yang tersisa pada pengangkutan sampah, terutama di wilayah Dabo.
“Karena jumlah tenaga berkurang, kami di Dabo hanya bisa fokus pada pengangkutan sampah. Saat ini, hanya tersisa sekitar 27 petugas kebersihan di wilayah tersebut,” ujar Joko.
Sementara itu, di Daik, DLH mengimbau warga untuk membuang sampah secara mandiri ke tempat-tempat yang telah disediakan.
“Kami meminta warga untuk lebih mandiri dalam membuang sampah ke lokasi yang sudah disiapkan DLH, sehingga petugas hanya bertugas mengangkutnya,” jelasnya.
Dampak dari kebijakan ini mulai terasa, terutama di beberapa titik yang sebelumnya rutin dibersihkan oleh petugas honorer.
Joko mengakui bahwa masih ada tumpukan sampah di beberapa tempat karena belum semua masyarakat mengetahui perubahan sistem ini.
“Kami sadar ada kendala karena belum semua warga mengetahui kebijakan ini, tetapi kami berusaha membersihkannya secara bertahap,” tambahnya.