Infolingga.com, Karimun – Dugaan praktik ilegal kembali mencuat di Kabupaten Karimun. Barang non cukai diduga masuk dengan mudah tanpa pengawasan dari pihak berwenang, memicu pertanyaan di kalangan masyarakat. Mereka menduga ada permainan di balik kelolosan barang-barang tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebuah kapal yang seharusnya mengangkut buah-buahan dari Karimun ke Batam justru kembali dengan membawa barang sembako non cukai ke Karimun.
Investigasi awal mengindikasikan bahwa kapal tersebut berasal dari Kecamatan Buru. Hingga kini, belum ada tindakan tegas dari pihak terkait.
Seorang pemuda Karimun, Al Fandi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap praktik ini.
Menurutnya, masuknya barang non cukai tanpa pengawasan jelas merugikan daerah, terutama dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Hal ini sangat disayangkan. Seharusnya ada pemasukan untuk daerah. Jika terus dibiarkan, yang dirugikan adalah masyarakat dan pemerintah daerah,” ujar Al Fandi, Rabu (2/4/2025).
Masyarakat semakin resah dan mendesak aparat untuk segera bertindak. Mereka khawatir jika praktik ini terus berlanjut, mafia-mafia baru akan semakin merajalela.
“Kami meminta pihak berwenang bertindak tegas sebelum masalah ini semakin besar dan menimbulkan dampak yang lebih luas,” tegas Al Fandi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak berwajib belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan permainan ini. Masyarakat Karimun kini menanti langkah tegas aparat dalam mengusut tuntas kasus ini.
