“Saya juga selaku ketum PSAML berterima kasih karena telah sudi melibatkan kami dari pelaku seni silat tradisonal melayu dan tujuan kami juga ingin merangkul semua para tetua silat, guru, maha guru dan batara guru untuk kita bersama-sama untuk memajukan lagi silat melayu kita jangan sampai punah di makan zaman, inilah saatnya kita bersatu dan mengenalkan kembali semua jenis silat melayu ke generasi baru serta kita mengekalkannya, kalau bukan kita, siapa lagi, kalau bukan dari sekarang, bila lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Sucipto selaku sekretaris PSAML mengatakan, Persembahan dari peserta silat melayu kami lebih dominan peserta dari Dabo, seperti dari Sri Mahkota Desa Kote, Pondok Pesantren Baitul Qur’an serta dari Anggota PSAML dari Daik.
“Tujuan persembahan kami bukan untuk menunjukkan jago dan hebatnya seseorang tapi lebih mengedepankan mengenalkan serta menunjukkan bahwa inilah silat kita orang Melayu.
Anggota kita juga telah tersebar di beberapa kecamatan dan desa yang berada di Kabupaten Lingga,” jelasnya.
Di tempat terpisah Taufiq, selaku ketua harian juga melakukan sulaturahim dengan pengurus IPSI Lingga yang di hadiri oleh ketua dan sekretaris IPSI.
Dalam silaturrahim tersebut ia menyampaikan bahwa, di Lingga sudah ada persatuan silat tradisional melayu dan telah di Akta Notariskan yang berisikan beragam seni.
“Baik itu silat persembahan, sendeng, gayong, cekak, lian, kuntaw dan lain sebagainya, wadah ini adalah untuk menyatukan semua jenis-jenis silat melayu yang berada di tiap-tiap kampung,” terangnya. (Red)