Infolingga.com, Lingga – Di tengah gencarnya klaim pemerintah tentang keberhasilan pembangunan dan penyaluran bantuan sosial, kisah miris datang dari Joni, warga Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga.
Sejak 2020, Joni tinggal di rumah nyaris roboh, namun pemerintah tak pernah memberikan bantuan apa pun.
Dinding rumah Joni sudah lapuk dimakan usia, atap penuh lubang, dan bangunan itu tidak lagi layak disebut tempat tinggal.
Karena kondisi tersebut, Joni membawa istri dan anaknya menumpang di rumah tetangga.
“Sudah berkali-kali saya mengajukan bantuan perbaikan rumah, tapi mereka tidak pernah menanggapi. Pihak desa tidak memberi kabar, dan pemerintah kabupaten juga seolah-olah mengabaikan kami,” ungkap Joni.
Ia mengaku bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Kadang saya menjadi buruh harian, kadang saya mengerjakan apa saja yang penting anak dan istri bisa makan,” katanya lirih.
Lebih ironis, hingga kini, pemerintah desa belum pernah datang untuk meninjau langsung kondisi rumahnya.
“Mereka tidak pernah melakukan survei, tidak mendata, dan tidak melakukan upaya nyata apa pun,” ujar Joni kecewa.
Joni hanya berharap pemerintah bersedia memperbaiki rumahnya agar keluarganya bisa hidup layak.
“Tidak usah bagus, yang penting atapnya tidak bocor saat hujan, dan kami bisa tidur dengan tenang,” tambahnya.

















