Januari Hingga Oktober 2025, Dinkes Lingga Mencatat ada 44 Kasus DBD Yang Terjadi di Kabupaten Lingga

Berdasarkan data yang tercatat di Dinkes Lingga, sejak Januari hingga Oktober 2025 sebanyak 44 warga Kabupaten Lingga yang terdampak penyakit DBD.

Infolingga.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lingga terus berupaya memberantas penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data yang tercatat di Dinkes Lingga, sejak Januari hingga Oktober 2025 sebanyak 44 warga Kabupaten Lingga yang terdampak penyakit DBD.

Angka ini menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dari pada tahun 2024. Pada tahun 2024 tercatat sebanyak 102 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Lingga.

banner 336x170

Berdasarkan data tersebut, hal ini menunjukkan komitmen dari Dinkes Kabupaten Lingga dalam upaya menekan angka penyebaran DBD di Kabupaten Lingga.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lingga Wirawan Trisna mengatakan, pihaknya bersama dengan Puskesmas dan instansi terkait akan terus berupaya agar masyarakat Kabupaten Lingga dapat bebas dari penyakit DBD.

“Bukan tidak mungkin kita bisa terbebas dari penyakit DBD. Untuk sampai pada titik dimana kita bebas DBD tentunya harus melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara konsisten. Walaupun hal ini membutuhkan kerja yang ekstra dan kesungguhan dari semua pihak. Kita berharap ditahun ini tidak ada lagi penambahan kasus DBD,” ujar Wirawan, Kamis (16/10).

Wirawan mengungkapkan pada November mendatang Kabupaten Lingga akan masuk pada musim penghujan. Hal ini harus menjadi perhatian khusus karena nyamuk Aides Agepty yang menyebabkan penyakit DBD cepat berkembang biak pada musim penghujan.

“Pada musim penghujan perkembangan biakan nyamuk DBD sangat cepat. Kita harus mengantisipasi yang menyebabkan perkembang baikan nyamuk tersebut,” ungkap Wirawan.

Wirawan menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan Puskesmas dan instansi terkait sedang gencar melakukan sosialisasi dan promosi menjaga kesehatan lingkungan.

“Tidak hanya itu, kita juga sudah memiliki Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang bertugas melakukan pemantauan langsung ke rumah masyarakat. Selain itu dari pihak Kecamatan, kelurahan maupun Desa untuk rutin melakukan gotong royong/bersih-bersih tempat yang berpotensi menjadi perkembang baikan nyamuk tersebut,” pungkas Wirawan


banner 500x204
Baca Juga :   Roy Jeconiah Eks Boomerang Sukses Hibur Masyarakat Singkep

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *