Mereka ingin mencerminkan kepada masyarakat bahwa generasi muda yang memimpin Lingga harus mampu mengedepankan adab sebagai fondasi utama.
“Hari ini, adab yang luhur lebih penting dari sekadar ilmu setinggi apa pun. Kami ingin memimpin dengan contoh, bahwa kepemimpinan beradab adalah kekuatan sesungguhnya,” ujar Nizar menegaskan visinya.
Menurutnya, di tengah perkembangan zaman yang semakin maju, adab akan menjadi identitas utama yang membedakan Lingga sebagai Negeri Bunda Tanah Melayu.
Nizar juga menekankan bahwa dengan menjaga tata krama dan adab, kemajuan yang dicapai Kabupaten Lingga akan lebih bermakna dan berkelanjutan. Ia percaya bahwa kemajuan yang tidak didasari oleh adab hanya akan menjadi pencapaian kosong tanpa makna.
Sebaliknya, kepemimpinan yang dibangun dengan adab dan etika akan membawa perubahan positif yang mengakar dan dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Pasangan Nizar-Novrizal berharap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Lingga untuk mewujudkan visi besar mereka, yaitu membangun Lingga dengan dasar kepemimpinan beradab, kokoh, dan berkelanjutan.
Keduanya meyakini bahwa Lingga membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki etika yang kuat sebagai pijakan dalam menjalankan pemerintahan.
Dengan visi kepemimpinan ini, Nizar dan Novrizal bertekad memberikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai luhur dapat menjadi kekuatan utama dalam memajukan Kabupaten Lingga.
Melalui pesan yang disampaikan pada debat publik ini, pasangan Nizar-Novrizal mengharapkan masyarakat Lingga menyadari pentingnya memilih pemimpin yang tidak hanya pandai dan cakap, tetapi juga memiliki adab dan etika yang tinggi.